Apa Itu Kertas?
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Sejarah Kertas
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
Pembuatan Kertas
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Permasalahan
Solusi
Memakai Kertas Bekas Untuk Mencatat
Memakai kertas bekas sebagai catatan atau tulisan lain adalah salah satu cara untuk mengurangi pembuangan kertas. Kertas yang sebagian masih kosong sebaiknya disimpan, jangan dibuang
Kertas yang Sudah Penuh dibuat Kertas Daur Ulang
Membuat kertas daur ulang juga mengurangi pembuangan kertas, cara membuatnya adalah:
Alat yang akan anda butuhkan
1. Screen dengan bingkainya
2. Kertas
3. Bata/Batu
4. Ember + Baskom
5. Setrika
6. Air
7. Kain Katun
8. Blender
9. Papan Kayu + Meja
10. Spons
Cara Membuatnya :
1. Robek kertas kecil-kecil lalu rendam dengan air di ember selama satu hari
2. Blender kertas sampai seperti bubur
3. Tuangkan bubur kertas ke dalam baskom yang berisi air, lalu aduk lagi.
4. Letakkan Spons di atas meja, taruh kain yang sudah dibasahi di atasnya
5. Saring bubur kertas dengan screen sablon (jangan terlalu tebal)
6. Letakkan di atas kain dengan posisi screen sablon menghadap kebawah, Gosok sedikit-sedikit. lalu angkat dengan hati-hati
7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi, ulangi langkah 5 dan 6
8. Apabila sudah berlapis, kira-kira 3 lapis/2 lapis, Tutup dengan menggunakan papan kayu yang ukurannya lebih besar dari bahan spon/kain. beri pemberat batu / bata.
9. Biarkan 1 jam atau lebih tergantung cuaca, sampai terlihat cukup kering
10. Angkat perpasang lalu jemur di bawah terik matahari.
11. Setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya dengan pelan-pelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar