Operation Downfall adalah rencana operasi besar-besaran US Military untuk menyerbu tanah air jepang pada November 1945
Awalnya Operation Downfall akan dimulai setelah pemboman Hiroshima & Nagasaki untuk menyerbu tanah air jepang utk "Final Battle"
Operation Downfall terbagi menjadi dua operasi militer utama : Operation Olympic dan Operation Coronet
Operation Olympic bertujuan untuk menyerbu kepulauan Kyushu di selatan jepang melalui kepulauan Okinawa sbg Staging Area
Operation Coronet bertujuan untuk menyerbu kota Tokyo langsung dari laut, pendaratan direncanakan dilaksanakan di Teluk Tokyo
Masing-masing pihak menyadari Operation Downfall akan menjadi "Final showdown" yang amat menentukan nasib masing2
Pihak Jepang menyiapkan Operation Ketsugo, operasi mempertahankan Kyushu dengan semua kekuatan yang ada termasuk warga sipil bersenjata
Dengan asumsi, pihak jepang tidak menyadari Operation Coronet yang ditujukan ke Tokyo yang sejatinya dilaksanakan pada Musim Semi tahun 1946
Perkiraan korban jiwa di pihak jepang ditaksir akan mencapai puluhan juta orang, tergantung dari seberapa kuat perlawanan warga sipil
Pihak jepang juga mempersiapkan warga sipil untuk dilatih dan dipersenjatai dari senapan hingga bambu runcing
Total perkiraan warga sipil yang dipersenjatai jepang mencapai 28 Juta orang, sebagian besar dipersenjatai dengan katana & bambu runcing
Pada rencana awal penyerbuan, Jendral George S Marshall ingin menggunakan bom atom sebagai senjata pamungkas utama dalam serbuan ini
Namun rencananya terhalang oleh ketersediaan jumlah bom atom yang masih sangat sedikit sekali, tidak cukup untuk support invasi
US Navy merencanakan untuk menyerbu shanghai, beijing, manchuria untuk melumpuhkan seluruh kekuatan jepang di luar tanah airnya
Namun diperkirakan, itu hanya akan menjadi prolog pembuka perang yang tak diinginkan dan membuat jepang jauh lebih siap dalam bertahan
Akhirnya, rencana US Army untuk langsung menyerbu tanah air jepang tanpa ba-bi-bu diterima dan menjadi operasi utama dalam Invasi
US Military memperkirakan, lawan yang dihadapi bukan hanya kekuatan Militer jepang saja, tetapi SEMUA orang jepang yang ada
Operation Olympic direncanakan dimulai pada November 1945, menyerbu kepulauan kyushu dari 3 arah berbeda untuk merebut point strategis
Jika jadi dilaksanakan, Operation Olympic akan menjadi pendaratan laut terbesar dalam sejarah setelah Operation Overlord di Normandia
42 Kapal induk, 24 Battleship, 400 Destroyer dan Escorts, dan 14 Divisi Infantri akan turut serta dalam Operation Olympic
Operation Olympus akan didahului dengan Operation Pastel, suatu rangkaian serangan udara skala sangat besar terhadap tanah air jepang
Operation Pastel bertujuan untuk meyakinkan jepang bahwa Sekutu takkan mendarat langsung di tanah airnya dan memilih serangan udara saja
Operation pastel mencakup operasi merebut Taiwan dan kota-kota di pantai timur china dan korea yg dekat dengan kepulauan jepang
Strategi Operation Olympus adalah menyerbu Kyushu dari 3 point utama : Miyazaki, ariake dan Kushikino (4, 5 & 7 O'clock direction)
35 korps infantri akan menyerbu kyushu melalui 3 point ini, yang terbagi menjadi 35 sektor pantai utama
Lucunya, ke-35 sektor ini dinamai dengan merk otomotif seperti Buick, Cadillac, Austin, stutz, dsb dsb
Point Miyazaki dan Kushikino dipertahankan dengan lemah, namun point ariake yg mencakup pelabuhan laut dipertahankan kuat dgn jepang
Ditambah lagi keadaan pantai di point Miyazaki dan Kushikino sangat "keras" utk pendaratan laut, jadilah Ops Olympic sbg operasi berdarah2
Jika jadi dilaksanakan, Operation Coronet (Serbuan ke Tokyo) akan menjadi operasi amfibi terbesar dalam sejarah, mengalahkan Overlord
25 Divisi infantri termasuk kekuatan cadangan akan turut serta dalam Operation Coronet (bandingkan dgn 12 Divisi di Operation Overlord)
Titik pendaratan Operation Coronet : Pantai kujukuri, akan didarati 1st Army. Hiratsuka di teluk Sagami akan didarati 8th Army
Rencananya, kedua gugus infantri akan bertemu di pusat kota tokyo melalui strategi flanking utk mengepung pasukan pertahanan tokyo
Ancaman utama seluruh kekuatan sekutu : KAMIKAZE. Jepang mempersiapkan serangan kamikaze skala raksasa dalam menghadapi Operation Downfall
Diketahui pada pertengahan 1945, terdapat lebih dari 10.200 Pesawat terbang bersiaga di seluruh airbase di Tanah Air Jepang
Pihak jepang melaksanakan "Operation Ten-Go" sebagai serangan kamikaze skala raksasa dlm menghadapi invasi sekutu ke Kyushu
Bahkan dengan skala produksi pada tahun 1945, diperkirakan total pesawat udara Jepang akan mencapai 11.000-12.000 unit pada November 1945
Jepang mentargetkan serangan kamikaze skala raksasa ke armada pendarat dan transport, beralih dari target utamanya yaitu kapal induk
Salah satu studi yg dilakukan staf amerika setelah perang, setengah armada pendarat akan hancur jika jepang melakukan Operation Ten-Go
Diluar 12.000 pesawat, Jepang mempersiapkan 400 torpedo berawak Kaiten dan 800 kapal cepat kamikaze Shinyo
Dan 65 Divisi Infantri jepang disiagakan di seluruh kepulauan jepang utk persiapan invasi, belum lagi puluhan juta warga sipil bersenjata
Semua warga sipil bersenjata tergabung dalam "patriot citizen fighting corps" yang beranggotakan pria & wanita berusia 15 hingga 60 tahun
Karena kurangnya produksi senapan, korps sipil bersenjata ini mengandalkan katana, panah busur, bambu runcing hingga senapan Musket
Akibat ancaman serius serangan kamikaze, Pihak amerika merancang strategi melawan kamikaze berkode "Big Blue Blanket"
Sekutu merancang cikal bakal pesawat AWACS pertama, yaitu pembom B-17 yang dilengkapi dengan airborne radar utk surveillance
Sekutu juga merancang taktik umpan utk memancing jepang untuk melakukan kamikaze ke "kapal perang" amerika, yang sebenatnya kapal transport
Yang akan ditemui pesawat jepang bukanlah armada kapal transport biasa, tapi kapal transport dengan ratusan AA gun dari dek hingga buritan
Selain kamikaze, ancaman utama pasukan sekutu adalah Serangan senjata kimia, yang pernah digunakan jepang saat invasi ke china
Amerika memutuskan akan mengikutsertakan senjata nuklir, sebagai respon atas keberadaan senjata kimia jepang
Tanpa diketahui amerika, Uni Soviet sendiri sebetulnya sedang bersiap-siap menyerbu kepulauan Hokkaido di utara jepang pada saat yg sama
Jika invasi uni soviet dan amerika terjadi bersamaan nantinya, tanpa ada koordinasi yang jelas antara kedua negara, apa yg akan terjadi?
Jendral curtis LeMay pernah memperkirakan bahwa total 500.000 hingga 1 juta tentara amerika akan menjadi korban dalam Operation Downfall
Sementara korban di pihak jepang diperkirakan akan mencapai 20 hingga 30 juta jiwa.
William Shockley, staf Dephan amerika bahkan memperkirakan korban tewas di pihak amerika bisa menjadi 4 Juta orang
Dengan asumsi warga sipil jepang ikut melakukan perlawanan sengit dan serangan kamikaze berjalan dengan mulus
500.000 medali purple heart (medali penghargaan terluka dalam pertempuran) diproduksi menjelang invasi. Namun sayangnya invasi dibatalkan
Overstock, medali-medali purple heart ini akhirnya digunakan utk korban di perang korea, vietnam dan semua konflik lainnya setelah WW2
Jadi, semua medali Purple Heart yang disematkan dari 1950-sekarang adalah sisa dari Operation Downfall yang tak pernah jadi dilaksanakan
Saking banyaknya surplus, unit-unit amerika di Afghanistan dan Irak menyimpan beberapanya utk langsung disematkan kepada tentara yang terluka
Sayang sekali jepang gk jadi di gangbang
BalasHapus